PROFIL MAESASURA
Prabu Maesasura adalah raja negara Guwa Kiskenda. Ia berwujud raksasa berkepala kerbau. Prabu Maesasura mempunyai seorang patih yang bernama Lembusura, raksasa berkepala sapi. Prabu Maesasura sangat sakti karena mempunyai saudara seperguruan bernama Jatasura, seekor harimau yang memiliki rambut gimbal di lehernya. Prabu Maesasura dan Jatasura seolah-olah dua jiwa yang satu, artinya ; keduanya tidak dapat mati, apabila hanya satu dari mereka yang tewas.
Karena merasa sangat sakti, Prabu Maesasura datang ke Kahyangan Kaindran untuk melamar Dewi Tara, putri Sulung Bathara Indra dengan Dewi Wiyati. Kalau lamarannya ditolak, Prabu Maesasura dan Jatasura mengancam akan menghancurkan Kahyangan Keindran dengan seluruh bala tentaranya yang sangat kuat. Bathara Indra kemudian meminta bantuan kepada Subali dan Sugriwa, keduanya putra Resi Gotama dengan Dewi Indradi dari pertapaan Grastina/Erraya, untuk mengahadapi dan membunuh Prabu Maesasura, Jatasura dan Lembusura.
Prabu Maesasura, dan Jatasura akhirnya dapat dibinasakan oleh Subali yang menantang masuk ke dalam Gowa Kiskenda. Kepala Maesasura dan Jatasura diadu kumba (saling dibenturkan satu dengan yang lain) hingga pecah dan mati seketika di dalam saat yang bersamaan. Sedangkan patih Lembusura dapat dibinasakan oleh Sugriwa.
Dalam mitologi Hindu, Maya (मय), atau Mayasura (मयासुर) adalah raja besar yang menguasai ras Asura, Daitya dan Rakshasa di muka bumi. Ia juga merupakan arsitek mahir bagi penduduk di bawah tanah. Ia juga membangun istana megah di Indraprastha. Ia berguru kepada Sukracarya, guru para daitya dan asura.
Dalam Ramayana, Mayasura merupakan ayah dari Mandodari, istri Rahwana. Ia membangun sebuah istana megah di tengah gua. Hanoman bersama para wanara menjumpai istana tersebut dalam kitab Sundarakanda. Di tengah gua tersebut, hidup seorang wanita bernama Swayampraba. Wanita itu menolong Hanoman dan para wanara agar sampai di pantai selatan
Dalam Mahabharata, pada saat Pandawa membuka sebuah hutan untuk dijadikan