KETULUSAN CINTA ARIMBI KEPADA BIMA
Sebenernya agak kurang kompeten kalo berbicara soal cinta, tapi ada kisah menarik yang dapat kita ambil maknanya dari cerita cinta Arimbi dan Bima
Cinta adalah urusan hati. karena itu tidak mengenal kelas tinggi rendahnya derajat, kaya miskin, suku bahkan yang berlainan bangsa. Bila cinta telah bersemi dalam dua hati sulit untuk dipisahkan. Walaupun demikian bukan berarti tidak ada batas kewajaran ketentuan yang hak dan non hak, baik menurut ketentuan adat istiadat maupun azas peradaban manusia.
Tetapi yang namanya cinta terkadang melanggar peradaban hak azasi seperti makhluk raksesa jatuh cinta kepada bangsa manusia. Tentu saja itu hanya terjadi dalam cerita seperti cerita pewayangan raksesi Arimbi jatuh cinta kepada Bima sebagai simbol manusia. Tetapi itu pun hanya merupakan lambang semata.
Arimbi memiliki hati yang tulus hanya saja dia terlahir sebagai seorang raksasa atau buto sehingga Bima pun menolaknya. meskipun begitu Arimbi tetap kukuh mempertahankan cintanya kepada Bima. Arimbi pun menemui Kunti Ibunda Bima menceritakan isi hatinya.
Kunti Ibunda Bima melihat begitu tulusnya cinta Arimbi,Sambil memelai-belai rambut gimbalnya bagai kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya,maka Kunti pun mendoakan Arimbi menjadi seorang dewi yang cantik secantik hatinya dan Bima pun jatuh hati.
Arimbi akhirnya menjadi ratu negara Pringgandani menggantikan kedudukan kakak tertuanya Braja Arimba. Dari hasil perkawinan itu nanti lahirlah seorang putra diberi nama Tetuka alias Gathotkaca yang kelak akan menjadi seorang pemimpin Pringgondani yang berkorban untuk Pandawa dalam Baratayuda.
GATHOTKACA studio