JATI DIRI DAN SIFAT KEPEMIMPINAN KRESNA 4: SANG PETUALANG

Gambar ilustrasi Kresna masuk hutan untuk merebut permata yang bernama Syamantaka
dari tangan Jambawat, si raja beruang. (Karya herjaka HS 2007). Gambar ini diambil dari http://wayang.files.wordpress.com/2010/03/krisna4.jpg

Jatidiri dan Sifat Kepemimpinan Kresna (4) Sang Petualang

Kresna pernah berkelahi dengan ular besar Kaliya yang tinggal di sungai Yamuna. Ular tersebut dipaksa pergi dari sungai tersebut.

Pada waktu para gadis pemerah susu sedang mandi, Kresna melarikan pakaian mereka, lalu memanjat pohon. Dengan telanjang gadis-gadis itu mengejar dan merebut pakaian mereka.

Kresna membujuk agar Nanda dan para gembala berhenti memuja Indra, mereka disuruh memuja gunung Gowardana. Kresna mengangkat gunung Gowardana dan ditopang dengan jari tangannya, kemudian untuk berlindung selama tujuh hari. Karena kehebatannya itu Kresna mendapat sebutan Gowardanadhara dan Tungisa. Sebagai pelindung lembu, Indra menyatakan puas hati, lalu memberi sebutan Upendra.

Pada waktu Kresna menginjak masa dewasa, para gadis penggembala jatuh cinta kepadanya. Ia mengawini tujuh atau delapan di antara mereka., tetapi isteri yang pertama dan sangat disayangi hanyalah Rada. Pada masa kehidupannya itu Kresna digambarkan dengan rambut berombak, sebuah seruling ditangannya. Salah satu acara pengisi waktu Kresna sering menari bersama Rada, para gadis lain ikut menari di sekelilingnya. Tarian itu bernama Mandalanritya atau Rasamandala.

Kamsa selalu mengirimkan iblis untuk mengganggu Kresna. Pernah disuruhnya Arista dan Kesin dalam wujud banteng dan kuda untuk membunuh Kresna. Setelah usaha Kamsa gagal, Balarama dan Kresna diundang supaya datang ke Mathura untuk menghadiri beberapa acara pertandingan. Kamsa telah bersiap-siap untuk menghancurkannya. Balarama dan Krersna menerima undangan itu, lalu pergi ke Mathura. Sampai di batas kota mereka berjumpa tukang cuci abdi Kamsa. Cucian ditumpahkan, Balarama dan Kresna dicacimaki. Tukang cuci dibunuh, pakaian yang baik diambil lalu dipakainya.

Kresna berjumpa Kubya, gadis bungkuk yang membawa minyak jebad. Gadis itu dibuatnya dapat berdiri tegak.

Balarama dan Kresna menghadiri upacara pertandingan. Kresna membunuh Chamura pendekar raja Mathura. Kemudian berhasil membunuh Kamsa. Ugrasena diminta naik tahta kembali. Kresna tinggal di Mathura belajar seni berperang kepada Sandipani.

Kresna pergi ke neraka menjemput enam saudaranya yang dibunuh oleh Kamsa sewaktu masih bayi. Bayi-bayi itu setelah menikmati susu ibu, lalu naik ke nirwana.

Kresna pernah membunuh iblis bernama Pancajana yang menyerang anak gurunya. Iblis itu tinggal di laut dalam wujud kerang. Kresna menggunakan kerang untuk terompet dan diberi nama Pancajanya.

Kedua isteri Kamsa adalah anak perempuan Jarasanda raja Magada. Raja Magada itu mengumpulkam pasukan untuk menyerang Mathura, tetapi dapat dikalahkan oleh Kresna. Delapanbelas kali raja Magada berusaha untuk membunuh Kresna, tetapi tidak pernah berhasil. Raja itu dapat dikalahkan oleh Kresna.

Musuh baru bernama Kalayawana mengancam Kresna. Kresna merasa tidak mampu, lalu pindah ke Guzarat dan membangun kota Dwaraka. Selama bermukim di Dwaraka, Kresna melarikan Rukmini dan memperisterinya. Rukmini anak raja Widarba itu telah ditunangkan dengan Sisupala. Kisah lain yang menceritakan perkawinan Kresna. Seorang perwira Yadawa bernama Satrajit mempunyai permata indah bernama Syamantaka. Kresna sangat mencintainya. Pengawasan permata itu diserahkan kepada Prasena. Tetapi Prasena kemudian meninggal karena seekor singa hutan. Singa dibunuh oleh Jambawat raja beruang. Satrajit mendakwa Kresna melarikan permata. Untuk membersihkan diri Kresna masuk ke hutan untuk menyelidiki kematian Prasena. Kresna bertemu Jambawat dan berhasil merebut permata. Kemudian Kresna memperistri Jambawati anak perempuan Jambawat, dan juga memperisteri Satyaboma anak Satrajit.

Kresna mempunyai isteri 16.000 lebih dan beranak 180.000 anak laki-laki. Dari Rukmini lahir anak laki-laki bernama Pradyumna dan anak perempuan bernama Carumati. Perkawinannya dengan Jambawati beranak Samba, dengan Satyaboma beranak sepuluh anak laki-laki.

Indra datang kepada Kresna minta bantuan untuk menumpas iblis Naraka. Kresna bersedia, lalu pergi ke kerajaan Naraka. Mula-mula berhasil membunuh iblis Muru penjaga kota, kemudian membunuh Naraka.

Kresna berkunjung ke istana Indra bersama Satyaboma, atas usul Satyaboma, Kresna mencabut pohon Parijata yang termashur, berasal dari buih air laut. Pohon itu Saci isteri Indra. Saci mengadu kepada Indra. Indra menyusun kekuatan untuk merebut pohon itu, tetapi tidak berhasil, bahkan kalah melawan Kresna.

Pradyumna mendapatkan anak laki-laki bernama Arimuda. Arimuda dicintai oleh Usa anak Bana. Usa minta bantuan sahabatnya untuk melarikan Arimuda dan Kresna. Balarama dan Pradyumna berusaha menyelamatkannya. Bana dibantu Siwa dan Skanda menghadang mereka. Kresna dengan senjata bius membuat Siwa menjadi lengah. Siwa berhasil dikalahkannya. Skanda cedera, Bana bertempur dengan gigih, akhirnya luka parah. Atas permintaan Siwa, Bana diampuninya, Arimuda dilepaskannya.

Panudraka adalah laki-laki keturunan tokoh bernama Wasudewa. Karena ia keturunan Wasudewa yang sama nama dengan ayah Kresna, lalu membuat lambang-lambang Kresna. Ia bersekutu dengan raja Kasi atau Benares. Kresna membunuh Panudraka dan meluncurkan senjata cakra yang bernyala-nyala untuk membinasakan negara Kasi.

Kresna sungguh terkenal dan mempunyai banyak sebutan atas hubungan keluarga, petualangan dan watak pribadinya. (sumber cerita : John Dowson, N.R.A.S. Classical Dictionary of Hindu Mythology and Religion, Geography, History and Literature, 1957:160-168).

R.S. Subalidinata (Artikel ini diambil dari http://wayang.wordpress.com/2010/03/07/jatidiri-dan-sifat-kepemimpinan-kresna-4-sang-petualang/).


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
coompax-digital magazine