Ciri-ciri umum:
Semua bentuk ukiran daun, bunga dan buah berbentuk melengkung cembung dan cekung. Dengan kata lain motif Majapahit mempunyai ciri-ciri secara umum mempunyai bentuk campuran antara yang cembung dan cekung.
Ciri-ciri khusus:
- Angkup, motif Majapahit mempunyai bentuk yang disebut dengan angkup. Angkup pada motif ini berbentuk cekung dan berikal. Bentuk ini terdapat pada bagian atas sedangkan pada ujung angkup terdapat ikal sebagai akhir dari angkup tersebut.
- Jambul Susun, merupakan salah satu ciri khas yang ada pada motif Majapahit. Jambul Susun terletak pada muka daun pokok dengan pengulangan bentuk yang berkali-kali. Sesuai dengan namanya Jambul Susun ini bentuknya tersusun secara berulang-ulang di depan agak ke atas pada daun pokoknya.
- Daun Trubus, pada motif Majapahit ini kebanyakan tumbuh di atas pada daun pokok. Trubus yang terdapat di atas ini jumlahnya juga mengalami pengulangan secara berkali-kali dengan jumlah yang tergolong banyak.
- Simbar, berbentuk seperti Simbar yang terdapat pada motif ukiran lainnya. Simbar juga berfungsi sebagai penambah keindahan saja. Bentuk ini memang bukanlah bentuk inti pada motif Majapahit. Simbar hanyalah sebagai pelengkap atau untuk sarana penunjang estetika. Biasanya terletak pada bagian pangkal depan dari daun pokok.
- Benangan, motif ini kadang-kadang mempunyai benangan rangkap di samping juga terdapat benangan garis. Benangan ini terdapat pada daun pokok bagian depan dimulai dari pangkal mengikuti alur lengkungan daun pokoknya menuju dan berakhir pada ulir/ukel.
- Pecahan, seperti halnya pada motif yang lain, pecahan pada motif Majapahit mempunyai dua jenis pecahan yaitu pecahan garis yang menjalar pada daun pokok dan pecahan cawen yang terdapat pada ukiran daun patran. Sehingga bentuk Pecahan ini dapat menambah keindahan dan kecantikan pada ukiran.