Krepa
Krepa atau Kripa (Kṛpa; Kripacharya), adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata. Ia merupakan putera Resi Saradwana dan Janapadi, dan menjadi guru para pangeran Kuru di Hastinapura.
Pada mulanya, ia hidup di hutan bersama dengan adiknya yang bernama Krepi. Suatu ketika Prabu Santanu dariHastinapura berburu ke tengah hutan. Karena merasa kasihan dengan keadaan mereka, ia memungut Krepa dan Krepi, lalu diberi pendidikan. Karena kemahiran Krepa dalam ilmu menggunakan senjata, akhirnya ia diangkat menjadi pejabat di Hastinapura dan diberi kepercayaan untuk mendidik para pangeran Kuru (Pandawa dan Korawa).
Ketika Karna menantang Arjuna di sebuah stadion, Krepa menanyakan asal-usul Karna. Pertanyaan itu tidak bisa dijawab Karna. Akhirnya Duryodana datang lalu membela Karna. Ia juga mengangkat Karna menjadi raja di Angga.
Krepa berperang pada pihak Korawa pada saat Baratayuda (perang keluarga Bharata). Sebelum berperang, Yudistiramemberi penghormatan kepadanya. Krepa mengatakan bahwa ia tidak bisa dibunuh. Meskipun demikian, hal itu tidak membuat Korawa menang. Krepa juga berkata bahwa kemenangan sesungguhnya berpihak pada tokoh yang benar, yaitu para Pandawa.
Ketika Baratayuda berakhir, dari pihak Korawa hanya Krepa, Kertawarma dan Aswatama yang masih hidup. KarenaAswatama marah dengan kekejaman Drestadyumna dari pihak Pandawa yang telah membunuh ayahnya, maka ia menyusup ke kemah Pandawa pada malam hari untuk melampiaskan dendam. Krepa turut serta. Setelah melakukan pembalasan, mereka kabur. Para Pandawa menyusul Aswatama ke tengah hutan, dimana Resi Byasatinggal. Disana, Aswatama diadili dan dikutuk.
Setelah perang berakhir, Krepa tinggal di Hastinapura untuk mendidik penerus Dinasti Kuru. Di antaranya ialahParikesit dan Janamejaya.
Krepa juga dikenal sebagai Ciranjiwin, atau "makhluk berumur panjang". (Diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Krepa).
RESI KREPA atau Kirpa (Mahabharata) adalah putra kedua Prabu Purungaji, raja negara Tempuru dengan permaisuri Dewi Uruwaci.
Resi Krepa mempunyai kakak kandung bernama Dewi Krepi yang kemudian menjadi istri Resi Drona.
Dari padepokan Sokalima Sejak muda Krepa mengabdi di negara Astina sejak masa pemerintahan Prabu Pandu.
Karena mahir dalam ilmu falsafah ia diangkat menjadi penasehat kerajaan. Krepa berwatak jujur, setia dan penuh pengabdian.
Resi Krepa hidup sebagai pendeta wadat (tidak bersentuhan dengan wanita).
Ada beberapa versi tentang akhir hidup Resi Krepa, Dalam Mahabharata diceritakan, Resi Krepa hidup sampai jaman Prabu Parikesit, dan diangkat menjadi Parampara/Ahli nujum kerajaan.
Cerita Pedalangan menyebutkan, Krepa mati oleh tangan Adipati Karna, karena ia menentang pengangkatan Adipati Karna menjadi Senapati Agung Kurawa.
Kisah lain menyebutkan. Krepa mati oleh panah Arjuna setelah berakhirnya perang Bharatayuda, tatkala ia bersama Aswatama menyelundup masuk ke dalam istana Astina untuk membunuh Parikesit. (Artikel ini diambil dari http://ki-demang.com/gambar_wayang/index.php?option=com_content&task=view&id=924&Itemid=924).